satualasan diberikannya pekerjaan rumah kepada siswa. Guru berharap siswa akan mengerjakan tugas pekerjaan rumah sebagai bentuk latihan dari penjelasan yang sudah 71 dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Itulain dengan persiapan pelajaran sekolah Minggu atau bentuk-bentuk lain dari pelayanan Kristen. Itu adalah penyelidikan Alkitab dalam suasana berdoa untuk mendorong penyerahan dan untuk merasakan lebih jelas kenyataan kehadiran Allah. Allah memberi kita Alkitab untuk makanan kita sehari-hari. Itu akan menguatkan dan memelihara batin kita. Saatsedang hamil apakah suami termasuk orang yang mau dan rajin membantu Mama dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menjemur pakaian, dan membersihkan rumah? Kalau suamiku termasuk orang yang mau membantu ngerjain pekerjaan rumah. Justru dia nyuruh aku untuk istirahat dan dia biar yang ngerjain. Kalaukamu seperti itu, jangan khawatir, lakukan 5 cara untuk menunjukkan rasa sayang ke orang tua seperti berikut ini. 1. Sigap membantu mereka mengerjakan pekerjaan di rumah. Kamu harus sigap membantu orang tua untuk mengerjakan pekerjaan di rumah tanpa mereka suruh. Misalnya secara otomatis menyapu halaman, menyiram tanaman, menyuci Mengerjakanpekerjaan sendiri tanpa bantuan orang lain dengan mudan, tepat dan benar. seorang mahasiswa politeknik yang baru semester 2,berpengalaman membatu menyelesaikan perkerjaan anak sekolah mulai dari pekerjaan rumah anak paud, tk, sd dan smp. Tarif. paket. Kamera web. Rp 50,000/jam; Guru Bantuan Pekerjaan Rumah (PR) lain yang ada Profilguru sudah terverifikasi. 5 ; Tarif per jam Rp 35,000; Saya adalah seorang Mahasiswa Antropologi Universitas Airlangga menawarkan membantu mengerjakan pekerjaan rumah dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Kecamatan Kertosono; Dengan kamera web Saya akan memberikan soal-soal untuk mengetahui kemampuan dan Lainlain 74170. Bebas 786. Kabul 1221. Lepas 128. Membatalkan 210. Memperbaiki 604. Menguatkan 1351. Tidak dapat diterima 57. Tolak Hasilpenelitian menunjukkan bahwa perilaku negatif siswa di SDN Keboansikep 01 Gedangan Sidoarjo tergolong perilaku negatif yang ringan. Bentuk perilaku negatif yang ditemukan adalah mengganggu Benidapat mengerjakan pekerjaan rumah Matematika selama 100menit, sedangkan Edo dapat mengerjakan soal yang sama dalam waktu 1jam45menit. Siapakah yang dapat mengerjakan soal lebih cepat? Berapa meni TutG8oq. Tentunya kalian yang sedang bersekolah ataupun yang telah lulus pasti pernah mendapatkan tugas untuk dikerjakan dirumahkan. Dimana tugas ini biasanya diberikan oleh guru menjelang akhir jam mengajarnya dan kemudian akan dikumpulkan ketika pertemuan selanjutnya. Pekerjaan rumah sendiri lebih sering disebut dengan PR pekerjaan rumah. Asal pekerjaan rumah sendiri di cetuskan oleh seorang guru di Venice, italia. Guru tersebut bernama Roberto Neveilis dan mulai memberikan pekerjaan rumah pada tahun 1905. Hal tersebut dia lakukan kepada muridnya karena para muridnya mempunyai waktu yang luang ketika berada dirumah. Hal ini juga karena para muridnya waktu itu berasal dari keluarga yang memiliki ekonomi cukup sehingga tidak perlu ikut bekerja dan juga mereka sering melakukan pelanggaran disekolah. Seehingga untuk menghukum murid-muridnya guru tersebut memberikan pekerjaan rumah agar mereka mendapatkan ilmu tambahan dan ternyata cara ini berhasil. Namun kini tak lagi hanya menjadi hukuman bagi para siswa yang melanggar aturan sekolah. Melainkan sudah menjadi bagian dala m proses pembelajaran yang diterapkan disekolah. PR sendiri bertujuan agar para siswa dapat mengisi waktu luang mereka dengan belajar dan secara tidak langsung pula PR akan membuat para siswa untuk mendapatkan ilmu lebih selama dirumah. Namun hal ini tentu akan berjalan sesuai yang diharapkan jika para siswa mengerjakan PR mengerjakannya sendiri bukan mencontek punya orang lain. Pekerjaan rumah sendiri sekarang banyak menguundang polemik. Hal ini didasari oleh banyak pihak yang masih pro akan hal ini, namun tidak sedikit pula yang kontra akan hal tersebut. Ini disebabkan oleh beberapa kalangan yang menilai PR akan berjalan efektif jika disesuaikan dengan waktu yang ada dengan jumlah PR yang diberikan. Banyak pihak menilai para siswa juga membutuhkan waktu beristirahat dan sedikit waktu rileks selama mereka dirumah. Sedangkan jika banyaknya tugas rumah yang diberikan akan secara tidak langsung akan membuat siswa menjadi jenuh akan pelajaran menurut pihak yang kontra akan hal ini. meningkatnya jam belajar disekolah dinilai juga sebagai landasan bahwa pekerjaan rumah sudah tak seharusnya lagi diberikan. Karena jumlah mereka belajar justru sudah jauh dibandingkan dengan waktu beristirahat dan waktu mereka untuk rileks. Namun beberapa kalangan yang pro akan hal ini justru menilai pekerjaan rumah sendiri perlu diberikan agar para siswa secara tidak langsung akan dipaksa belajar dan juga lebih memanfaatkan waktu luangnya di bandingkan hanya di habiskan dengan hal0hal yang tidak jelas. Sehingga para siswa juga lebih mudah di awasi dan terhindar dari dampak buruk pergaulan bebas. Jadi menurut kalian pekerjaan rumah itu perlu atau tidak ? Penulis Pokerface24 Pekerjaan rumah PR adalah kewajiban, yaitu suatu yang wajib dikerjakan atau ditentukan untuk dilakukan, atau perintah untuk melakukan sesuatu. Jadi yang dimaksud dengan pekerjaan rumah disini adalah melaksanakan semua tugas yang diberikan guru di sekolah, untuk dikerjakan di rumah. Kegiatan interaksi belajar mengajar harus ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya, dengan banyaknya kegiatan belajar disekolah, dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut, untuk mengatasi keadaan tersebut guru perlu memberikan tugas-tugas diluar jam pelajaran. Di sebabkan bila hanya menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada untuk tiap mata pelajaran hal itu tidak mencukupi tuntutan luasnya pelajaran yang diharuskan, seperti yang tercantum dalam kurikulum. Dengan demikian perlu diberikan tugas-tugas, sebagai selingan untuk variasi teknik penyajian pengajaran. Metode pemberian tugas juga disebut dengan resistasi yaitu guru mengajar dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasilnya diperiksa oleh guru dan murid diminta untuk mempertanggung Selanjutnya Roestiyah mengatakan bahwa. Dengan kegiatan melaksanakan tugas siswa aktif belajar, dan merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab Dampak positif pemberian pekerjaan rumah terhadap siswa adalah 1. Baik sekali untuk mengisi waktu luang senggang dengan hal-hal yang konstruktif. 2. Memupuk rasa tanggungjawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak-anak harus mempertanggung jawabkan segala sesuatutugas yang telah dikerjakan. 3. Memberi kebiasaan anak untuk giat Berdasarkan pendapat diatas, metode pemberian pekerjaan rumah sangat berguna untuk merangsang siswa aktif belajar, baik secara individual maupun kelompok. Dengan demikian pemberian pekerjaan rumah jaga harus memperhatikan bahwa apa yang akan diberikan kepada siswa benar-benar memperhatian tujuan dari yang akan dicapai. Dalam pemberian tugas guru harus mengetahui beberapa syarat dan syarat-syarat tersebut harus pula diketahui oleh siswa yang akan diberikan tugas, yaitu 1. Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajaran. 2. Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakannya karena sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya. 7Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta Kalam Mulia, 2005, h. 294 8Roestiyah Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2008, h. 133 9Zuhairini, Loc. Cit 3. Guru harus menanamkan kepada siswa bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati sanubarinya. 4. Jenis tugas yang diberikan kepada siswa harus dimengerti benar-benar, sehingga siswa tidak ada keraguan dalam Adapun fase-fase dalam metode pemberian pekerjaan rumah adalah a. Fase pemberian pekerjaan rumah PR 1 Tujuan yang akan dicapai. 2 Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti tugas yang diberikan tersebut. 3 Sesuai dengan kemampuan siswa. 4 Ada petunjuk/sumber yang bisa membantu pekerjaan siswa. 5 Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. b. Fase pelaksanaan pekerjaan rumah 1 Diberikan pengawasan oleh orang tua. 2 Diberikan dorongan agar siswa mau bekerja. 3 Diusahan dikerjakan siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain. 4 Dianjurkan kepada siswa untuk mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sitematis. c. Fase mempertanggungjawabkan pekerjaan rumah 1 Laporan siswa baik lisan, tulisan dari apa yang telah mereka kerjakan. 2 Ada Tanya jawab dan diskusi kelas 3 Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau cara Dalam metode pemberian pekerjaan rumah ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. a. Kelebihan. 1 Sangat efektif untuk mengisi waktu luang atuau senggang dengan kegiatan yang konstruktif. 2 Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas /pekerjaan. 3 Memberi dan menanamkan kebiasaan pada murid untuk giat belajar. 4 Memberi tugas yang bersifat fraktis kepada murid, misalnya membuat laporan tentang kegiatan kepribadian dan kegiatan amaliyah sosial di daerahnya 10 Zakia Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta Bumi Aksara, 2004, h. 298 11Syaiful Bahri Jamarah dan Azwan Zain, Op. Cit, h. 85 12Zuhairini, Loc. Cit 5 Pengetahuan yang diperoleh anak didik dari belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama. 6 Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri b. Kelemahan 1 Siswa sulit dikontrol, apakah ia yang mengerjakan tugas atau orang lain. 2 Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik. 3 Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. 4 Sering memberikan tugas yang yang monoton tidak bervariasi akan menimbulkan kebosanan Pemilihan suatu metode dalam proses belajar mengajar tidak biasa sembarangan, jangan menduga penetapan suatu metode tanpa harus mempertimbangkan faktor-faktor lain. Sebagai suatu cara, metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Menjadi seorang guru haruslah mengenal, memahami, dan mempedomaninya ketika akan melaksanakan pemilihan dan penentuan metode, tanpa mengindahkan hal ini, metode yang digunakannya bisa-bisa tidak berarti. Agar metode pemberian pekerjaan rumah ini dapat berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut 1 Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, termasuk tujuan pemberian tugas dan cara pengerjaanya. 2 Tugas yang diberikan harus dapat dipahami oleh siswa, kapan mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individual atau kelompok. 3 apa bila tugas tersebut tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama tugas tersebut diselesaikan di luar kelas. 4 Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik 13Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Op. Cit. h. 87 14Ibid. h, 87 5 Berikan penilaian secara propesional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta Selanjutnya yaitu saran-saran agar siswa dapat melaksanakan pekerjaan rumah PR dengan sebaik-baiknya sebagai berikut 1. Siapkan terlebih dahulu peralatan dan buku-buku yang diperlukan. 2. Tentukan berapa lama waktu mengerjakan tugas tersebut. 3. Bacalah petunjuk terlebih dahulu dengan baik, jika soal tersebut bukan buatan sendiri. 4. Bacalah terlebih dahulu soal satu demi satu dari soal nomor satu sampai terakhir. 5. Mulailah mengerjakan dari soal yang mudah hingga yang susah. 6. Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakannya, maka lihatlah catatan/buku pegangan/buku ringkasan untuk mendapatkan tuntunan. 7. Jika tidak dapat mengerjakan lagi, catatlah soal tersebut dan dilain waktu minta petunjuk kepada orang lain. 8. Setelah semua soal dikerjakan periksalah kembali semua nomor soal tersebut. 9. Koreksilah jawaban itu dengan memakai kunci melihat kebuku catatan atau pegangan. 10. Betulkan jawaban-jawaban yang salah. 11. Jika tugas dikumpulkan, salinlah jawabannya di kertas lain dengan tulisan yang bagus dan rapi. 12. Jika tugas itu sudah dikembalikan periksalah dan betulkan jawaban yang salah. 13. Simpanlah baik-baik tugas Dari penjelasan diatas siswa akan memahami tujuan dan makna tugas, maka setelah itu siswa akan melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan tujuan yang telah digariskan dan dijelasakan oleh guru. Dalam proses ini guru mengontrol pelaksanaan tugas atau pekerjaan rumah, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakn oleh siswa sendiri, maka dari itu perlu di teliti. Guru juga hurus mempersiapkan alat evaluasi agar dapat menilai hasil kerja siswa dan dapat memberi gambaran 15 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung Remaja Rosda Karya, 2008, h. 113 16Slameto, Op. Cit, h. 88 yang obyektiif mengenai usaha siswa mengerjakan pekerjaan rumah. Evaluasi ini penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik, serta meningkatkan semangat belajar siswa. Pada Zaman modern ini anak-anak tidak lagi dilibatkan dalam tugas sehari-hari dalam rumah tangga, sehingga tampak cenderung mereka mengarah ke sifat malas. Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab untuk memdidik dan membiasakan anak mereka terlibat dalam pekerjaan rumah tangga setiap hari dirumah, dimana apabila hal ini dilakukan dapat mendidik anak memiliki karakter yang baik, rajin, berdidiplin dan bertanggung jawab untuk saat ini dan dimasa depan. Seringkali orang tua tidak melibatkan mereka dalam pekerjaan rumahtangga dikarenakan anak-anak tersebut di fokuskan untuk Pendidikan ilmu pengetahuan umum namun lupa penting juga Pendidikan karakter dan tanggung jawab. Orang tua juga tidak melibatkan mereka boleh jadi karena zaman sekarang sudah ada pembantu rumah tangga yang melakukannya. Namun melalui tulisan ini penulis meneliti akibat negative apabila orang tua tidak melibatkan mereka dalam pekerjaan rumah tangga. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif melalui ...