BanyakPermasalahan yang sering terjadi pada sistem pendinginan khususnya pada Isuzu Panther. Agar tidak terjadi kerancuan dalam memcari, menganalisa dan mengatasi permasalahan, maka perlu dilakukan pebatasan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana konstruksi dan cara kerja sistem pendinginan pada mobil Isuzu Panther.
Pembersihandan pemeriksaan hasil coran; 10. Produk cor selesai. Jelaskan prinsip kerja hidrolik pada kerja sebuah rem! 4. Sebutkan komponen-komponen dari rem hidrolik. 5. Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut
Q Sepeda motor ariel adalah sepeda tipe lama yang masih memakai sistem kelistrikan AC,jadi pada saat memasang accesoris yang membutuhkan arus listrik yang besar, bakal membuat aki motor cepat mati atau rusak, buat mengatasi masalah tersebut, sistem kelistrikan motor perlu diubah dari AC ke DC, maka dengan merubahnya harus memerlukan dioda, dioda apa yang
a sket sederhana gambar mesin kemudi di kapal anda, dan jelaskan bagian-bagian mesin kemudi tersebut? b. buatlah penataan pipa hidrolik/listrik mesin a. mengadakan pemeriksaan kompresor pada sistem udara bertekanan dapat dilakukan dengan cara menutup semua aliran udara yang berhubungan dengan mesin tersebut kemudian lakukanlah pemeriksaan
Pistonbooster langsung dihubungkan ke piston dan push-rod kemudian release fork, tidak melalui mekanisme hidrolik. Sedangkan pada tipe sistem hidrolik memicu sistem pneumatik kemudian sistem pneumatiknya memicu sistem hidrolik, piston booster dihubungkan ke piston sistem hidrolik berikutnya. 54 (1).
dimanakegiatan ini meliputi : 1. Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan bagian tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya. 2. Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak merusak sistem. 3. Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan spesifikasinya. 4. Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.
Mikrometer(Micrometer) Mikrometer merupakan alat ukur linear yang mempunyai kecermatan yang lebih tinggi dari pada mistar ingsut, umumnya mempunyai kecermatan sebesar 0,01 mm (meskipun namanya “mikrometer”). Jenis khusus memang ada yang dibuat dengan kecermatan 0,005 mm, 0,002 mm, 0,001 mm dan bahkan sampai 0,0005 mm (dibantu
SistemKopling Manual Pada Mobil tkrwonoasri blogspot com. SISTEM PEMINDAH TENAGA SPT Ega Vebriasandi. april 25th, 2018 - 2 sebut dan jelaskan 2 jenis kopling jika sebutkan 3 komponen utama kopling gambar dibawah 2 jenis jenis kopling antara lain adalah sebutkan pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada plat secara umum terdapat dua
Carakerja siste hidrolik ini sama seperti cara kerja pd sistem rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan. (sket) pemeriksaan release bearing dan jelaskan pemeriksaannya! 4). Sebutkan pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada plat kopling dan jelaskan cara pemeriksaannya! Prinsip yang digunakan pada sistem
I DASAR SISTEM HIDROLIK. Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Sifat dari zat cair : - Tidak mempunyai bentuk yang tetap, selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya. - Zat cair tidak dapat dikompresi. - Meneruskan tekanan ke segala arah.
uOXtAC. Penulis Angger Reda Tama, Gr, Assalamuálaikum, Sobat - sistem rem sangat penting dalam menunjang keselamatan berkendara agar kendaraan dapat diperlambat ataupun dihentikan. Kali ini kita akan membahas materi tentang sistem rem sebagai berikut. A. Pengertian Sistem Rem B. Fungsi Sistem Rem pada Kendaraan C. Jenis-jenis Rem Kendaraan D. Jenis-jenis Pengoperasian pada Sistem Rem E. Perawatan Berkala pada Sistem Rem F. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik A. Pengertian Sistem Rem Mari kita pelajaran, "Apa yang dimaksud dengan sistem rem?" berikut ini akan kita bahas pengertian tentang sistem rem pada kendaraan. Pengertian sistem rem adalah suatu sistem pada perangkat yang bergerak untuk memperlambat dan menghentikan laju kendaraan. Prinsip kerjanya dengan cara bagian kampas rem menekan bagian komponen rem yang bergerak dan terjadi gesekan , sehingga roda kendaraan mengalami perlambat atau berhenti. Gesekan dapat menimbulkan panas. Oleh karena itu komponen pada sistem rem harus tahan terhadap panas. Sistem rem memiliki peranan penting dalam keselamatan berkendara. Sehingga fungsi kerja sistem rem jangan sampai dianggap remeh, karena dapat menimbulkan kecelakaan. Jadi seluruh komponen pada sistem rem harus selalu dilakukan perawatan berkala setiap Km. Seperti ketinggian level minyak rem, ketebalan kampas, serta cara kerja sistem hidrolis dan mekanisnya harus bekerja optimal. B. Fungsi Sistem Rem pada Kendaraan Setelah kita mempelajari pengertian sistem rem di atas. Selanjutnya kita akan membahas, "Sebutkan dan jelaskan fungsi sistem rem?" Berikut ini merupakan penjelasan dari fungsi-fungsi sistem rem pada kendaraan. Untuk mengurangi laju kendaraan. Menghentikan laju kendaraan. Mengunci roda kendaraan pada saat parkir atau saat berhenti di lampu merah atau tanjakan. C. Jenis-jenis Rem pada Kendaraan Pembahasan selanjutnya kita akan menjawab pertanyaan "Sebutkan jenis-jenis rem pada kendaraan?" Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis rem pada kendaraan. 1. Rem Cakram Pengertian rem cakram atau Disc Brake adalah suatu tipe rem yang cara kerjanya sepasang pad yang diam menekan rotor disc yang berputar dengan adanya gaya dorong dari piston pada caliper. Sehingga terjadi proses pengereman. 2. Rem tromol Drum Brake Pengertian rem tromol adalah suatu jenis rem yang terdiri dari sepasang sepatu yang terdapat lapisan kampas lining yang didorong oleh silinder roda sehingga kampas menekan drum tromol akibatnya terjadi pengereman. Kinerja rem tromol akan optimal jika fungsi komponen rem tromol semuanya dalam kondiri standar dan baik. Keterangan 1. Tromol Rem Drum 2. Shoe Hold Spring 3. Leading Shoe Sepatu Rem 4. Return Spring ; Return Spring/ Pegas pembalik 6. Backing Plate 7. Parking Lever Tuas Mekanik Rem Parkir 8. Anchor Pin 9. Lining Kampas Rem Tromol 10. Trailing Shoe 11. Adjusting Lever Clearance Adjuster Perawatan dan perbaikan sistem rem cakram dan tromol pada seluruh komponen sistem rem di atas harus dicek sebelum berpergian jauh, misal ketinggian level fluida rem, pengecekan kebocoran sistem rem, ketebalan pad dan kampas, serta kinerja sistem pengoperasian rem. Sehingga perjalanan Anda tidak terganggu dan aman dalam berkendara. Hendaknya ketika di jalan menurun usahakan menggunakan transmisi gear rendah agar kinerja rem tidak terlalu berat atau terbakar. D. Jenis-jenis Pengoperasian pada Sistem Rem Berdasar mekanisme kerja dari pengoperasian sistem rem dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain. 1. Pengoperasian sistem rem jenis mekanik adalah suatu pengoperasian sistem rem dengan menggunakan kabel atau batang penghubung penerus gaya untuk menggerakkan perangkat rem. Pengoperasian mekanik ini umunya digunakan pada rem tromol pada sepeda motor, sedangkan rem mekanik pada mobil pengoperasian sistem rem mekanik digunakan pada rem parkir, 2. Pengoperasian sistem rem jenis hidrolik adalah suatu perngoperasian rem yang menggunakan sistem tekanan fluida cair untuk menggerakkan perangkat rem cakram ataupun tromol pada kendaraan. Contoh penggunaan pengoperasian sistem rem hidrolik yaitu sebagai pendorong piston pada rem cakram sepeda motor dan juga sebagai pendorong piston dalam rem cakram dan tromol pada mobil. Komponen pada pengoperasian sistem rem hidrolik sebagai berikut. Pedal rem brake pedal adalah suatu komponen rem sebagai pijakan kaki saat pengereman. Fungsi pedal rem yaitu untuk bidang pijak kaki yang memberikan gaya dorong ke push rod pada master silinder rem. Booster rem brake booster adalah suatu komponen pada sistem rem yang terdapat membran difragma dan saluran vakum. Fungsi booster rem yaitu untuk memperbesar gaya tekan mekanik dari batang pendorong push rod. Master silinder rem brake master cylinder adalah suatu komponen pada sistem rem yang terdapat ruang silinder, pistom, seal piston, dan ruang silinder. Fungsi master silinder rem yaitu untuk mengubah gaya tekan mekanik menjadi tekanan hidrolik. Proportioning valve adalah suatu katup pembagi pada sistem rem. Fungsi proportioning valve yaitu untuk menjaga supaya rem bagian belakang tidak mengunci ketika pengereman mendadak dengan membatasi tekanan cairan yang menuju rem bagian belakang. Selang hose adalah suatu selang yang tahan terhadap tekanan tinggi untuk mengubungkan antar bagian pada sistem rem. Rem cakram disc brake adalah suatu perangkat rem yang terdiri dari piringan rotor disc brake, rahang caliper, kampas pad, torque plate, piston, dan seal piston. Fungsi rem cakram yaitu untuk memperlambat dan menghentikan laju saat pengereman dengan cara piston menekan pad sehingga terjadi gesekan antara pad dan piringan disc. Rem tromol drum brake adalah suatu perangkat rem yang terdiri dari drum/tromol, silinder roda wheel cylinder, dua sepatu rem brake shoes, pegas pengembali, pengunci, piston, dan seal piston. Fungsi rem tromol ini yaitu untuk memperlambat dan menghentikan laju saat pengereman dengan cara silinder roda menekan sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara lining pada sepatu rem dengan drum. 3. Pengoperasian rem jenis pneumatik hidrolik servo hidrolik adalah suatu jenis perngoperasian sistem rem yang menggunakan fluida cair bertekanan hidrolik/hydrolic untuk membuka katup saluran udara bertekanan penumatik/pneumatic untuk menekan perangkat hidrolik yang memberikan gaya dorong pada perangkat rem cakram ataupun tromol. Pada umumnya digunakan pada kendaraan roda empat long chassis seperti truk dan bus. 4. Pengoperasian rem jenis elektronik adalah suatu jenis pengoperasian sistem rem yang digunakan tenaga listrik untuk menggerakan perangkat rem supaya terjadi pengereman. Contoh penggunaannya umumnya digunakan pada rem wahana roller coaster dan kereta gantung. E. Perawatan Berkala pada Sistem Rem Berikut ini tujuan tindakan perwatan berkala pada sistem rem. Untuk merawat komponen-komponen sistem rem tidak rusak dan berumur lama. Menjaga performa sistem rem agar tetap optimal saat proses pengereman ketika kendaraan melaju. Perawatan berkala sistem rem umumnya pada kelipatan 5000 km ataupun km bagi kendaraan roda empat seperti mobil, truk, dan Bus. Macam-macam tindakan perawatan berkala pada sistem rem yaituMenambah fluida rem pada reservoir. Umumnya fluida rem yang sering digunakan DOT 3 dan 4. Sebaiknya harus konsisten ketika sudah menggunakan DOT 3 seterusnya harus DOT 3 begitu juga sebaliknya. Menguras fluida rem dari sistem rem dengan cara membuka semua bleeder plug pada keempat rem kemudian pedal rem ditekan perlahan sampai benar-benar habis. Selanjutnya tutup semua bleeder plug, kemudian lakukan pengisian fluida rem baru ke reservoir dan lakukan bleeding air untuk membuang angin dari dalam sistem rem. Membleeding pada sistem rem dengan cara membuka dan tutup salah satu bleeder plug dan menekan pedal rem sampai tidak ada gelembung udara yang keluar dari bleeder plug. Agar diperoleh hasil maksimal dapat dilakukan di semua perangkat rem pada sisi roda kendaraan. F. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik Anda mungkin bertanya-tanya "Bagaimana cara kerja sistem rem hidrolik?" Cara kerja Sistem Rem Hidrolik Saat Pedal Rem Diinjak atau Saat Pengereman Proses kerja sistem rem hidrolik saat pengereman yaitu gaya dari pedal rem diperbesar gaya tekannya oleh booster kemudian diteruskan ke master silinder rem. Selanjutnya gaya tekan hidrolik dari master silinder diteruskan menuju proportioning valve kemudian diteruskan ke rem cakram dan tromol. Proportioning valve mengurangi tekanan fluida yang menuju rem berlakang agar tekanan fluida yang menuju rem depan lebih besar dibandingkan rem belakang. Pada rem cakram maka piston terdorong oleh tekanan hidrolik. Selanjutnya piston menekan pad sehingga terjadi gesekan antara kampas pada pad dengan piringan disc, sedangkan pada rem tromol tekanan hidrolik akan mendorong piston di dalam silinder roda kemudian menekan sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara lining pada sepatu rem dengan drum. Kinerja sistem rem akan optimal jika tidak ada persoalan kerusakan pada komponennya. Semoga artikel "Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Perawatan Berkala Sistem Rem" dapat bermanfaat bagi Sobat terima kasih atas kunjungan Anda. Baca juga artikel rem lainnya Bagian-bagian Sistem Rem Pada Kendaraan Roda Empat atau Mobil. Materi Perbaikan Rem Tromol. Mengatasi Rem Mobil Terkunci.
Salah satu tipe rem yang banyak digunakan oleh kendaraan dewasa ini adalah rem tipe cakram atau piringan disc brake. Sistem rem pada kendaraan berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan, menghentikan kendaraan dan untuk memungkinkan kendaraan dapat parkir pada tempat yang tidak rata fungsi rem parkir. Kondisi rem cakram harus diperiksa dengan baik untuk mengetahui apakah komponen-komponen pada sistem rem cakram tersebut masih dapat digunakan atau sudah harus diganti. Sebelum melakukan pemeriksaan rem cakram, maka ada beberapa komponen pada sistem rem cakram yang dapat diperiksa apabila komponen-komponen rem cakram tersebut terlepas. Adapun cara melepas rem cakram antara lain adalah Kendorkan mur roda. Dongkrak kendaraan pada bagian yang telah ditentukan. Pasang pengaman jack stand pada bagian yang telah ditentukan. Lepas mur roda dan lepas roda. Lepas baut pengikat kaliper dengan kerangka. Lepas kaliper dan lepas pad rem. 1. Pemeriksaan rem cakram secara visual Memeriksa jumlah minyak rem Pemeriksaan sistem rem cakram secara visual yang pertama adalah memeriksa ketinggian dari cairan rem minyak rem yang ada di dalam reservoir pada master silinder serta memeriksa sistem hidrolik rem dari kemungkinan terjadinya kebocoran. Apabila cairan rem berkurang dari batas minimal low maka periksa apakah terjadi kebocoran pada sistem, lakukan perbaikan apabila terjadi kebocoran lalu baru tambahkan cairan rem pada reservoir. Memeriksa kondisi dan keausan pad rem Periksalah kondisi pad rem secara visual meliputi kausan pada pad rem yang tidak merata atau ada bagian dari pad rem yang patah retak, mengkilap, terdistorsi atau juga apabila terkena oli. Apabila ditemui masalah-masalah di atas maka sebaiknya gantilah pad rem. Periksa keuasan pad rem dengan melihat indikator keausan pada pad rem. Ada tiga macam indikator keausan pad rem yaitu Indikator keausan pad rem dengan menggunakan alur pada bagian pad rem. Indikator keausan pad rem dengan menggunakan bunyi. Plat indikator keausan yang melekat pada pad rem akan berbunyi apabila plat ini menyentu piringan cakram. Semakin tipis pad rem maka semakin dekat ujung kontak plat indikator ke piringan. Indikator keausan pad rem secara elektrik dengan menggunakan konektor listrik yang dipasangkan pada pad rem. Apabila pad rem telah habis maka konektor listrik akan menempel pada piringan sehingga rangkaian lampu indikator akan mendapatkan massa dan akan menyala. 2. Pemeriksaan rem cakram dengan pengukuran. Memeriksa ketebalan piringan Dengan menggunakan alat ukur micrometer luar, ukurlah ketebalan dari piringan rem pada 8 titik yang berbeda. Bandingkan hasil pengukuran ini dengan spesifikasi ketebalan piringan pada kendaraan tersebut. Apabila ketebalan piringan ternyata berada di bawah batas minimal maka gantilah piringan cakram dengan yang baru. Memeriksa run out piringan Sebelum melakukan pemeriksaan run out atau keolengan piringan, hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melepas kaliper rem dan memeriksa kondisi alur piringan dari kemungkinan kotor, berkarat atau retak. Pastikanlah bahwa kondisi piringan benar-benar bersih agar saat melakukan pengukuran dapat mendapatkan hasil yang tepat. Dengan menggunakan alat ukur Dial Test Indicator DTI, periksa run out piringan. Letakkan jarum pengukur DTI pada bagian 5 mm dari lingkar luar piringan. Untuk lebih tepatnya perhatikan gambar di bawah ini Jika hasil pengukuran di dapatkan run out piringan melebihi batas maksimum pada spesifikasi kendaraan tersebut, maka lakukan perbaikan pada piringan dengan cara membubutnya atau gantilah piringan dengan yang baru. Memeriksa ketebalan pad rem Ketebalan pad rem juga dapat diukur dengan menggunanakan alat ukur jangka sorong dengan pengukuran kedalaman atau dengan menggunakan penggaris. Lakukan pengukuran seperti pada gambar di bawah ini Bandingkan hasil pengukuran dengan batas ketebalan minimum. Apabila telah melebihi batas minimum maka gantilah pad rem. Memeriksa mekanisme pen luncur kaliper pada kaliper tipe floating. Oleskan paslin atau gemuk pada bushing peluncur kaliper dan karet penutup debu kemudian pasangkan kaliper pada kerangka. Gerakkan kaliper ke kanan dan ke kiri, kaliper harus dapat baik. Apabila gerakan kaliper macet atau keras maka lakukan perbaikkan pada mekanisme peluncur kaliper.
Salah satu tingkat kemanan yang ada di dunia otomotif adalah rem, di mana perannya sangat penting dalam laju kendaraan. Oleh karena itu, fungsinya harus berjalan dengan baik agar tidak menimbulkan kecelakaan. Saat berhenti di lampu merah atau menghadapi tikungan yang membutuhkan teknik pengereman. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis yang sudah disematkan di berbagai kendaraan. Salah satunya adalah Hidrolik. Bila dilihat dari hukum kimia yang sesuai, maka sistem kerjanya sendiri akan disesuaikan dengan hukum pascal. Material yang terdapat dalam Fluida menjadi sebuah alat, kemudian diteruskan menjadi sebuah gaya pengereman di pedal. Mengapa harus menggunakan Fluida? Karena, sifatnya tidak memiliki kompresi, untuk penyaluran tekanan sangat baik. Tidak heran jika menggunakan sistem ini sangat cocok bagi berbagai jenis kendaraan. Tetapi, perlu diketahui bahwa, sistem ini dapat bekerja dengan baik jika semua komponen pendukungnya mampu bekerja secara maksimal pula. Oleh karena itu, terlebih dahulu master silinder tidak mengalami kebocoran sehingga, rem jadi blong. Komponen Pendukung Rem Hidrolik Sebelum melihat cara bekerja, terlebih dahulu Anda melihat semua komponennya. Perlu diperhatikan sistem perawatan serta fungsinya agar kinerjanya tetap prima. Berikut berbagai komponennya. 1. Pedal atau Tuas Rem sebagai berfungsi imput untuk melihat kapan rem aktif atau tidak. 2. Master Silinder merupakan komponen dari rem hidrolik yang mengubah gerakan mekanik menjadi tekanan hidrolik. 3. Tangki penampungan yang berperan penting dalam menyimpan minyak rem untuk mengalirkan tenaga. 4. Pipa Hidrolik berfungsi sebagai penyaluran dari tempat fluida atau minyak rem. 5. Caliper mempunyai peran mengembalikan fluida menjadi gerakan mekanik kembali. Begini Cara Kerja Rem Hidrolik. Setelah melihat apa saja komponennya, bisa diketahui bahwa pokok utama adalah Master Cilinder Assy. Komponen ini akan bekerja dengan menekan cairan fluida kemudian, rem minyak akan menekan rotor sehingga terjadi proses pengereman dengan menahan laju dari roda. Hanya saja, ketepatannya dalam kereta api, tergantung juga kepada Sang Pengemudi. Semakin keras tekanannya, maka cilinder master memberikan tekanan terhadap cairan fluida yang semakin besar. Dengan begini, laju kecepatan akan semakin berkurang dengan cepat. Kelebihan Dari Rem Hidrolik Ada banyak kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari penggunaan rem Hidrolik ini seperti, bekerja lebih bagus dibandingkan dengan berbagai jenis rem lainnya. Mempunyai tenaga yang lebih fleksibel. Memiliki gaya kecil sehingga mampu menggerakkan dan mengangkat beban sangat baik. Caranya dengan mengubah sistem luas penampang pada silinder / Selain itu, menggunakan rem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media untuk pemindahan gaya. Dari bebannya sendiri juga bisa dikontrol dengan baik melalui katup pengatur tekanan. Dengan begini komponen tidak akan rusak karena kelebihan beban tidak dapat teratasi. Kelemahan Dari Rem Hidrolik Tidak hanya soal kelebihannya saja, sistem dari pengereman hidrolik juga mempunyai berbagai kelemahan yang harus Anda ketahui. Di mana dari segi harganya lebih mahal karena terlalu banyak komponen dan menggunakan cairan dari Fluida atau minyak rem berupa oli dan yang lainnya. Dari perawatan segi memang kurang ramah karena, Anda harus merawatnya dengan baik. Bila tidak master rem akan macet dan rusak dengan begitu tidak dapat digunakan dan harus diganti dengan baru. Sehingga, Anda harus menjawab dengan benar bila perlu di bawa ke bengkel. Rem hidrolik memang menjadi salah satu fasilitas keamanan yang bisa dijadikan salah satu referensi terbaik. Hanya saja, Anda perlu melakukan teknik perawatan secara detail dan rutin setiap bulannya. Jadi, tidak ada salahnya selalu dibawa ke bengkel bila perlu setiap 3 bulan sekali.