Penyakitini di sebabkan oleh human immunodefeciency virus (HIV). Penyakit ini telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu yang relatif singkat terjadi peningkatan jumlah pasien dan semakin melenda banyak negara. Sampai sekarang belum ditemukan vaksin atau obat yang relatif efektif untuk AIDS sehingga menimbulkan keresahan didunia. Dapatjuga untuk bau ketiak yang sangat mengganggu, karena didalam lipatan ketiak terdapat bakteri atau jamur yang menyebabkan bau. Propolis menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan Virus misalnya : demam berdarah, flu, TB dan sebagainya. 1 Rutin sikat gigi dengan pasta gigi mengandung fluorida. Rutin menyikat gigi paling tidak dua kali sehari akan membersihkan sisa-sisa makanan dan mencegah penumpukan bakteri jahat penyebab gigi keropos. Gunakan pasta gigi mengandung fluorida yang dapat membuat email gigi lebih kuat dan terhindar dari kerusakan. ApaNama Perusahaan Produsen Angeliq?Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi Penisilintermasuk antibiotik golongan betalaktam karena mempunyai rumus bangun dengan struktur seperti cincin β lactam yang merupakan syarat mutlak untuk menunjukan khasiatnya. Adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikro organisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal 5 Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular 6. Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan 7. Penyuluhan kesehatan masyarakat 8. Kesehatan sekolah 9. Kesehatan olah raga 10. Perawatan Kesehatan 11. Masyarakat 12. Kesehatan kerja 13. Kesehatan Gigi dan Mulut 14. Kesehatan jiwa 15. Kesehatan mata 16. Laboratorium sederhana ObatTopikal untuk Kulit 18.2 Antibakteri Kloramfenikol salep kulit diterima masuk dalam DOEN 2013 karena merupakan antibiotik sediaan topikal yang diperlukan untuk infeksi bakteri superfisial pada kulit. 18.3 Antifungi Ketokonazol krim 2 % dimasukkan dalam DOEN 2013 sebagai antifungi topikal yang efektif untuk mengatasi infeksi jamur Parasitologi e. Zoologi. Jawab : B. Pembahasan : Penyakit yang menyerang hewan ternak sapi, kerbau, dan hewan pemamah biak lainnya disebabkan oleh virus Coxsachie. Cabang ilmu Biologi yang mengkaji virus dinamakan Virologi. Sementara itu, Bakteriologi merupakan cabang ilmu Biologi yang mempelajari bakteri. Mikologi mempelajari tentang jamur. Konjungtivitiskarena jamur sangat jarang sedangkan konjungtivitis karena virus pengobatan terutama ditujukan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder konjungtivitis karena alergi diobati 27 dengan antihistamin (antazidine 0,5%, rapazoline 0,05%, atau kortikosteroid (misalnya dexametazone 0,1%). Dikutipdari Mayo Clinic, toxic shock syndrome atau sindrom TS adalah komplikasi langka yang mengancam jiwa akibat jenis infeksi bakteri tertentu.. Penyebab toxic shock syndrome umumnya adalah Staphylococcus aureus (staph). Namun, kondisi serupa juga dapat disebabkan oleh bakteri streptokokus (strep) grup A. Saat terinfeksi, Anda akan merasakan 8dMdnmF. Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Mar 8, 2022 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 5 menit Infeksi saluran kemih ISK merupakan suatu kondisi dimana terjadi invasi bakteri pada saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Gejalanya berupa anyang-anyangan, nyeri ketika buang air kecil, bau urine yang menyengat dan berwarna keruh, serta demam, mual, muntah, hingga nyeri pinggang juga punggung. Sebagian besar kasus ISK terjadi akibat infeksi bakteri sehingga pengobatan utamanya dilakukan dengan terapi antibiotik. Hal ini bisa berbentuk antibiotik oral diminum atau intravena diinfus. Jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemihPenggunaan antibiotik untuk infeksi saluran kemih dipengaruhi oleh tingkat keparahan, tempat terjadinya infeksi, dan jenis bakteri yang menginfeksi. Oleh karena itu, penting untuk bersegera mungkin memeriksakan diri ke dokter bila mencurigai adanya gejala infeksi saluran kemih. Untuk memastikan adanya infeksi saluran kemih, harus ditemukan adanya bakteri di dalam urine melalui beberapa pemeriksaan. Jenis pemeriksaannya meliputi pemeriksaan urine lengkap dan kultur urine untuk mengetahui secara spesifik bakteri yang menjadi penyebab infeksi. Pemeriksaan tersebut dibutuhkan untuk menganalisa penggunaan serta menentukan antibiotik yang tepat sesuai tingkat keparahan, tempat terjadinya infeksi dan jenis bakteri yang juga 12 Gejala Infeksi Saluran Kemih ISKBerikut ini berbagai jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang dapat digunakan, antara lain Antibiotik oral Penggunaan antibiotik oral seperti sulfamethoxazole-trimethoprim, sefalosporin, atau nitrofurantoin dibutuhkan sebagai pengobatan awal hingga lanjutan setelah pemberian antibiotik intravena. Dengan pengobatan antibiotik oral, gejala infeksi saluran kemih diharapkan dapat membaik dalam 2-3 antibiotik oral yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih adalah 1. Sulfamethoxazole-Trimethoprim Kombinasi sulfamethoxazole dan trimethoprim dapat mengobati infeksi saluran kemih dengan komplikasi dan efektif digunakan sebagai profilaksis pada infeksi berulang saluran kemih bagian atas atau bawah. Dosis antibiotiknya berupa dua tablet ukuran biasa sulfamethoxazole 400 mg dan trimethoprim 80 mg dengan interval pemberian setiap 12 jam. Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan kedua antibiotik ini berupa gangguan gastrointestinal, anemia aplastik, sindrom Stevens-Johnson, dan lain-lain. 2. Nitrofurantoin Nitrofurantoin bersifat bakteriostatik dan bakterisid pada sebagian besar bakteri gram positif dan gram negatif. Antibiotik untuk infeksi saluran kemih ini dapat diserap dengan baik dan efektif digunakan sebagai agen terapi juga profilaksis pada kasus ISK berulang. Dosis harian untuk orang dewasa yakni 50-100 mg. Obat ini dapat dikonsumsi 4 kali sehari selama 7 hari. Efek samping nitrofurantoin di antaranya seperti anoreksia, mual, muntah, diare, reaksi alergi mulai dari gatal sampai ke angioudem, ikterus kolestatik, hepatitis, pankreatitis, hipertensi intrakranial, dan alopesia. 3. Fosfomisin Antibiotik fosfomisin diindikasikan untuk mengobati infeksi akut saluran kemih bagian bawah yang tidak terkomplikasi dan sebagai profilaksis infeksi saluran kemih pada prosedur transurethral. Dosis untuk orang dewasa yaitu 3 gram sebagai dosis tunggal yang diberikan pada saat perut kosong atau 2-3 jam setelah makan. Efek samping fosfomisin yang paling umum berupa sakit kepala, mual, diare dan nyeri punggung. Efek samping yang jarang terjadi meliputi mulut kering, anoreksia, konstipasi, gangguan abdominal stools, insomnia, dan gangguan kulit. 4. Amoksisilin Amoksisilin digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefriti dan infeksi lainnya. Dosis amoxicillin untuk dewasa dan anak-anak dengan berat badan di bawah 20 kg yakni sehari 250-500 mg tiap 8 jam. Efek samping amoksisilin yang paling umum berupa mual, muntah, diare, sakit kepala, dan ruam. Segera hentikan penggunaan jika efek samping berlanjut. 5. Ampisilin Ampisilin merupakan penisilin berspektrum luas termasuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran kemih. Dosis ampisilin untuk mengobati infeksi saluran kemih adalah 500 mg tiap 8 jam untuk dewasa, sedangkan untuk anak di bawah 10 tahun dosisnya setengah dosis dewasa. Sama seperti amoksisilin, efek samping ampisilin umumnya berupa mual, muntah, diare, dan ruam. 6. Sefalosporin Sefalosporin merupakan antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang terjadi saat kehamilan atau ketika antibiotik lain tidak menunjukkan respon. Sefalosporin oral generasi pertama yakni sefaleksin, sefadroksil, dan sefradin, sedangkan generasi kedua yakni sefaklor dan sefprozil. Reaksi alergi merupakan efek samping yang paling sering terjadi dari penggunaan sefalosporin. 7. Ciprofloxacin dan Levofloxacin Ciprofloxacin dan levofloxacin merupakan antibiotik untuk infeksi saluran kemih golongan fluoroquinolones yang efektif dalam melawan bakteri gram negatif dan gram positif. Dosis ciprofloxacin untuk mengobati infeksi saluran kemih adalah 50 mg tiap 12 jam, sedangkan untuk levofloxacin yaitu 200-300 mg tiap 12 jam. Efek samping penggunaan ciprofloxacin dan levofloxacin yang paling umum yakni gangguan gastrointestinal mual, muntah, dan sembelit. Sedangkan yang jarang terjadi meliputi kegelisahan, halusinasi, depresi dan insomnia. Antibiotik intravena Antibiotik intravena melalui infus digunakan untuk kasus yang lebih serius, misalnya pasien mengalami dehidrasi yang cukup parah, terjadi infeksi pada ginjal, tidak mampu menelan cairan atau obat-obatan, kekebalan tubuh menurun, atau pasien sedang dalam kondisi hamil dan mengalami demam. Berikut beberapa jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang digunakan secara intravena atau melalui infus 8. Ceftriaxone Ceftriaxone merupakan sefalosporin generasi ketiga yang memiliki spektrum luas semisintetik. Jenis antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat biosintesis dan mencegah pembentukan dinding sel sehingga mengakibatkan kematian sel bakteri. Umumnya ceftriaxone dapat ditoleransi dengan baik. Sejumlah efek samping ceftriaxone yang mungkin timbul di antarany sakit kepala, diare, mual muntah, dan reaksi lokal seperti nyeri tekan pada tempat suntikan. 9. Gentamicin Gentamicin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang memiliki spektrum antibakteri yang luas, namun memiliki aktivitas yang lemah terhadap kuman anaerob seperti Streptococcus hemolyticus dan pneumokokus. Jenis antibiotik ini memiliki mekanisme kerja dengan cara menghambat sintesis protein melalui pengikatan sub unit 30S dan 50S sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat. Efek samping gentamicin di antaranya gangguan pendengaran dan vestibuler. Pemberian jangka panjang dapat mengakibatkan hipomagnesemia konsentrasi magnesium serum dibawah normal dan kolitis karena antibiotik. 10. Tobramycin Antibiotik ini memiliki aktivitas yang serupa dengan gentamicin, namun sedikit lebih aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa. Tobramycin dapat menjadi pilihan pengobatan parenteral empiris infeksi saluran kemih. Tobramycin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein melalui pengikatan sub unit 30S dan 50S yang menyebabkan kegagalam pembacaan mRNA. Hal inilah yang akan menghambat pertumbuhan bakteri. Pemakaian tobramycin dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pendengaran dan dalam jangka panjang dapat merusak jaringan berbagai jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang dapat digunakan agar penyakit ini tidak kambuh. Namun, ingat, antibiotik harus diminum sampai habis sesuai resep dokter. Hindari berhenti minum antibiotik untuk infeksi saluran kemih secara tiba-tiba, meskipun gejalanya sudah berkurang karena dapat memicu resistensi bakteri. Segera konsultasikan dengan dokter apabila efek samping terus mengganggu atau jika gejala ISK tidak berkurang, memburuk, atau kembali juga Antibiotik Fakta dan Info Penting yang Harus Diketahui 39 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. FDA drug safety communication FDA updates warnings for oral and injectable fluoroquinolone antibiotics due to disabling side effects. Food and Drug Administration. Werner K. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. April 7, 2017. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Dipublish tanggal Feb 25, 2019 Update terakhir Okt 26, 2020 Tinjau pada Jul 17, 2019 Waktu baca 5 menit Istilah jamuran memang sudah akrab ditelinga Anda, tetapi yang dimaksud jamuran di sini bukan lah jamuran yang biasa Anda temukan di makanan, jamuran memang berkaitan erat dengan makanan, tetapi jamuran yang dimaksud adalah jamur yang tumbuh pada tubuh manusia. Jamur yang tumbuh pada tubuh manusia dikenal dengan istilah fungi. Sebenarnya jamur merupakan organisme yang normal ditemukan pada tubuh manusia, yang menjadi masalah adalah ketika seseorang mengalami gangguan pertahanan tubuh, jamur-jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi, dari infeksi yang ringan seperti panu hinga serius seperti yang terjadi pada penyakit Aspergillosis paru, yaitu penyakit paru yang disebabkan oleh infeksi jamur pada paru-paru. Pengobatan jamur tergolong gampang-gampang susah. Gampang karena tidak seperti bakteri yang sudah banyak resisten terhadap pengobatan antibiotik, pengobatan jamur yang menggunakan anti-fungi masih memiliki efektivitas yang tinggi. Yang menjadi kendala adalah biasanya penanganan pada infeksi fungi lebih lama dibandingkan dengan penanganan infeksi bakteri. Apa saja jenis obat anti jamur dan bagaimana cara kerjanya? Ada beberapa jenis obat antijamur. Mereka tersedia dalam kemasan krim, semprotan, solusi dan tablet yang dirancang untuk masuk ke vagina pessarium, shampoo, obat-obatan yang diminum, dan suntikan. Sebagian besar obat antijamur bekerja dengan merusak dinding sel jamur, yang menyebabkan sel jamur mati. Antijamur dalam bentuk lotion, krim atau spray antijamur topikal Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, kulit kepala dan kuku. Termasuk clotrimazole, econazole, ketoconazole, miconazole, tioconazole, terbinafine, dan amorolfine. Obat-obat ini dijual dengan berbagai nama merek yang berbeda. Penggunaan krim antijamur dapat dikombinasikan dengan krim lain sebagai contoh, krim antijamur sering dikombinasikan dengan krim steroid ringan, seperti hidrokortison, untuk mengobati ruam-ruam tertentu. Krim antijamur membersihkan infeksi, dan krim steroid ringan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh infeksi seperti infeksi Kulit akibat jamur Candida , Infeksi jamur pada kulit kepala Scalp Ringworm dan Infeksi Jamur Kuku Tinea Unguium. Shampo anti jamur Sampo yang mengandung Ketoconazole kadang-kadang digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur kulit kepala dan kondisi kulit tertentu. Pessarium antijamur Pessary adalah tablet yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina. Beberapa obat antijamur digunakan sebagai pessarium untuk mengobati sariawan vagina, terutama klotrimazol, ekonazol, mikonazol, dan fentikonol. Obat-obatan antijamur oral diminum Ada berbagai tipe antijamur yang diminum, contohnya Miconazole tersedia dalam sediaan gel oral, dan nystatin tersedia dalam sediaan cairan. Obat-obatan ini diterapkan ke mulut digunakan untuk mengobati sariawan infeksi candida dari mulut dan tenggorokan. Terbinafin, itrakonazol, flukonazol, posakonazol, dan vorikonazol tersedia dalam sediaan tablet, yang diserap ke dalam tubuh. Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Yang dipilih tergantung pada jenis infeksi yang Anda miliki. Sebagai contoh Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea. Flukonazol umumnya digunakan untuk mengobati peradangan dan luka vagina, sebagai alternatif untuk menggunakan krim antijamur. Fluconazole juga dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi jamur tertentu di dalam tubuh. Injeksi antijamur Obat-obatan antijamur yang digunakan dengan cara injeksi dapat digunakan jika Anda memiliki infeksi jamur serius di dalam tubuh. Amfoterisin, flusitosin, itraconazole, vorikonazol, anidulafungin, caspofungin, dan micafungin adalah obat-obatan yang kadang-kadang digunakan dengan cara ini. Pemilihan obatnya tergantung pada jenis jamur yang menyebabkan infeksi. Penggunaan obat-obatan injeksi antijamur biasanya digunakan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter spesialis. Perlu diingat bahwa obat antijamur berbeda dengan antibiotik, yang merupakan obat antibakteri. Antibiotik tidak membunuh jamur, melainkan membunuh jenis kuman lain disebut bakteri. Bahkan, Anda lebih rentan terkena infeksi jamur jika mengonsumsi antibiotik. Misalnya, banyak wanita mengalami kandidiasis setelah mengonsumsi antibiotik. Ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri normal yang tidak berbahaya yang hidup di kulit atau vagina Anda, sehingga membuat jamur lebih mudah untuk berkembang. Apa kemungkinan efek samping dari penggunaan obat antijamur? Untuk lebih lengkapnya, Anda harus membaca selebaran informasi yang disertakan di dalam setiap kemasan yang berisi tentang peringatan dan kemungkinan efek samping. Namun secara umum, krim antijamur memiliki efek samping sebagai berikut Obat antijamur topikal Penggunaan obat antijamur topikal biasanya tidak menimbulkan efek samping dan mudah digunakan. Kadang-kadang beberapa orang mengalami sedikit rasa gatal, terbakar atau kemerahan di mana obat antijamur tersebut dioleskan. Jika efek samping ini parah, Anda harus berhenti menggunakannya. Kadang-kadang, beberapa wanita mengembangkan iritasi di sekitar vagina setelah menerapkan produk antijamur vagina. Obat-obatan antijamur oral Obat antijamur oral yang paling banyak digunakan adalah terbinafine. Terbinafin digunakan untuk mengobati infeksi kuku, miconazole, dan nistatin untuk sariawan, dan flukonazol untuk infeksi jamur pada vagina. Penggunaan obat antijamur oral biasanya tidak menyebabkan efek samping. Anda bahkan dapat membeli flukonazol tanpa resep di apotek, karena dianggap sebagai obat yang tidak mungkin menyebabkan masalah. Beberapa penggunaan antijamur dapat menyebabkan masalah hati atau efek samping yang lebih serius pada sebagian orang. Beberapa efek samping yang umum dari penggunaan beberapa obat antijamur yang lebih banyak digunakan adalah sebagai berikut Terbinafine kadang-kadang dapat menyebabkan sakit perut, kehilangan nafsu makan, merasa sakit mual, gangguan perut, diare, sakit kepala, ruam, gangguan indera perasa dan nyeri otot atau sendi. Flukonazol dapat menyebabkan mual, sakit perut, diare, angin, sakit kepala, atau ruam. Miconazole dapat menyebabkan mual atau mual muntah, atau ruam. Nistatin dapat menyebabkan nyeri pada mulut. Injeksi antijamur Pengobatan injeksi antijamur memiliki lebih banyak risiko untuk menyebabkan efek samping dan kadang-kadang dapat menyebabkan masalah serius. Namun, injeksi antijamur digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang serius dan risiko efek samping perlu diimbangi dengan kebutuhan akan pengobatan. Berapa lama pengobatan obat antijamur biasanya diberikan? Infeksi kulit jamur seperti athlete's foot atau ringworm krim biasanya digunakan minimal selama dua minggu. Terkadang pengobatan dilakukan hingga enam minggu. Infeksi jamur kuku jika menggunakan pil antijamur seperti terbinafine, pengobatan biasanya dilakukan selama dua bulan. Infeksi jamur yang buruk di paru-paru Aspergilosis ini adalah kondisi yang lebih serius dan membutuhkan perawatan yang lama waktunya harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis paru. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Jul 15, 2021 Tinjau pada Mei 18, 2019 Waktu baca 3 menit Sebelum membahas lebih jauh tentang antibiotik radang tenggorokan, terlebih dahulu perlu Anda ketahui bahwa tidak semua radang tenggorokan membutuhkan antibiotik. Antibiotik untuk radang tenggorokan hanya diperlukan jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa radang tenggorokan yang sedang kita alami diakibatkan oleh infeksi bakteri - bukan yang lain? Hal tersebut tentunya hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan langsung oleh dokter. Pasalnya, obat antibiotik juga tidak bisa didapatkan sembarangan karena harus dengan resep dokter. Dokter akan memberikan antibiotik berdasarkan peta kuman terbanyak untuk mengobati infeksi Anda. Pemberian antibiotik minimal 7-10 hari. Bila tidak kunjung membaik, dokter dapat mengganti jenis antibiotik atau memberikan antibiotik melalui suntikan. Ada banyak jenis antibiotik yang tersedia di pasaran. Namun, ternyata tidak semuanya cocok digunakan untuk mengobati radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A. Ada tiga golongan antibiotik untuk radang tenggorokan yang paling sering digunakan, yaitu Beta-laktam Penisilin, Amoxicillin Cephalosporin Cefadroxil, Cephalexin Makrolida Eritromicyn, Azytromicin Setiap orang mungkin membutuhkan antibiotik untuk radang tenggorokan yang berbeda-beda. Hal ini akan disesuaikan dengan riwayat penyakit dan kondisi masing-masing pasien. Baca selengkapnya Jenis-Jenis Golongan Antibiotik dan Fungsinya Berikut jenis-jenis antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati radang tenggorokan 1. Antibiotik golongan beta-lactam Salah satu antibiotik untuk radang tenggorokan yang paling umum digunakan adalah Penisilin atau obat-obatan seperti Ampicillin dan Amoxicillin. Penggunaan obat ini selama dua minggu menunjukkan hasil yang baik dalam menghilangkan bakteri Streptococcus grup A. Namun, dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa muncul resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan beta-laktam ini. Bila itu terjadi, Anda mungkin membutuhkan jenis antibiotik lain sebagai alternatif. 2. Antibiotik golongan cephalosporin Studi tentang antibiotik untuk radang tenggorokan menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik golongan cephalosporin lebih efektif daripada penggunaan antibiotik golongan beta-laktam. Ada banyak golongan cephalosporin yang dapat digunakan, namun biasanya yang diresepkan untuk radang tenggorokan yaitu Cephalexin, Cefadroxil, dan Cefixime. Perlu diperhatikan bahwa antibiotik golongan beta-laktam dan cephalosporin tidak dapat digunakan apabila seseorang memiliki alergi terhadap antibiotik tersebut dan membutuhkan pengobatan alternatif. Dalam banyak kasus, radang tenggorokan masih bisa diatasi dengan salah satu dari 2 kelompok antibiotik di atas, namun apabila tidak juga berespon dengan baik maka perlu beralih ke golongan antibiotik yang lain. Baca selengkapnya Sudahkah Kamu Minum Antibiotik dengan Benar? 3. Antibiotik golongan makrolida macrolide Alternatif lain untuk pengobatan radang tenggorokan dengan antibiotik dari kelas macrolide, termasuk obat-obatan seperti Erythromycin, Clarythromicyn, dan Azithromycin. Beberapa obat ini lebih menguntungkan, contohnya Azithromycin cukup diminum selama 4-5 hari, tidak perlu sampai 2 minggu berturut-turut. Meskipun demikian, antibiotik golongan Makrolida juga memiliki kelemahan, termasuk efek samping pada lambung. Namun, efek samping tersebut biasanya dikesampingkan karena manfaatnya yang besar, yaitu membunuh bakteri Streptoccus yang jadi penyebab radang tenggorokan. Baca juga Beda Dengan Reaksi Alergi, Ini Dia Efek Samping Antibiotik Pengobatan antibiotik untuk radang tenggorokan harus diawasi oleh dokter, atau dengan kata lain tidak bisa digunakan sembarangan. Maka dari itu, jika Anda mengalami radang tenggorokan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan jenis obat yang tepat. Dokter akan mempertimbangkan riwayat alergi, efek samping, dan kondisi pasien untuk menentukan jenis antibiotik terbaik guna mengobati radang tenggorokan yang Anda alami. 20 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat